This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Friday, October 31, 2014

Tak mau dimutasi, guru ramai-ramai bully anak Bupati Klungkung

Guru Bully Anak Bupati

Guru_Klungkung_Bully_Siswa_Terkait_Mutasi
Murid di bully guru - ilustrasi.
Merdeka.com - Mental guru pengajar di Kabupaten Klungkung, Bali sungguh memalukan. Hanya karena gara-gara salah satu gurunya di mutasi, guru lainnya mengitimidasi salah seorang murid yang tidak lain merupakan putri dari Bupati Klungkung Nyoman Suwitra.

Mutasi sejumlah guru di tingkat SD hingga SMK di Kabupaten Klungkung ke pulau terpencil di Nusa Penida ternyata menyisakan luka bagi Putu Maetri Megantari siswa kelas 3 di SMAN Semarapura, Klungkung.

Bahkan Putri dari Bupati klungkung ini harus dilarikan ke rumah sakit karena merasa shock berat setelah dibully di sekolahnya. Ironisnya, itu dilakukan tidak saja oleh kawan-kawannya, tapi juga oleh para gurunya sendiri lantaran mereka mengetahui dirinya adalah anak dari Bupati Klungkung.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, dia dibully lantaran ayahnya mengeluarkan kebijakan untuk memutasi 28 guru di sekolah tersebut ke sejumlah sekolah lainnya di Pulau Nusa Penida, Klungkung.

Mulai sejak saat itu Putri kerap menerima sindiran dan cemoohan yang tidak hanya dilontarkan lewat jejaring sosial FB miliknya, tetapi juga di dalam ruang kelas. Bahkan ada salah seorang guru yang sambil mengajar sempat menyindir dengan nada ancaman.

"Jangan cuma dia saja yang bisa pindahkan orang. Saya juga bisa pindahkan orang bahkan untuk tetap ada di kelas ini sampai tahun depan," kata salah seorang guru menyindir Megantari (Anak Bupati), yang ditirukan oleh salah seorang rekan sekelas Megantari, saat dihubungi merdeka.com, Jumat (3/10).

Usai mendapat perawatan medis di RSUD Klungkung, Megantari langsung diperbolehkan pulang oleh dokter setempat. Sejak kejadian tersebut, Putri mengaku takut untuk masuk sekolah karena tidak mau dibully. Hal ini membuat Bupati Suwirta tidak bisa menyembunyikan kesedihannya, mengapa anaknya yang jadi korban.

"Waktu saya dilantik dulu, saya sudah pernah mengatakan, guru yang sudah lama mengajar di satu sekolah akan kita rolling untuk penyegaran," tegasnya, Jumat (3/10).

Mutasi Guru di Klungkung

Bupati bumi serombotan ini juga menambahkan kalau di SMAN 1 Semarapura sudah banyak guru yang lama mengajar disana. Sampai beberapa kali ganti Kepala Sekolah masih ada yang tetap mengajar di sekolah favorit tersebut.

"Waktu itu sudah pernah kepala sekolahnya mengusulkan kepada saya kalau guru yang lama mengajar tidak dipindahkan, SMAN 1 tidak akan bisa berkembang," ujar Suwirta, mengenang pesan salah seorang Kepsek di sekolah tersebut yang sudah pindah.

Bupati Suwirta juga mengatakan kalau kemungkinan para guru tidak terima di mutasi. Jadi Suwirta merasa anaknya yang menjadi korban pembullyan, akibat mutasi tersebut.

Setelah ditelusuri ternyata ada beberapa guru yang sempat melontarkan kalimat ke anaknya Bupati Suwirta ini. Salah satu kalimatnya, "Ini gara-gara kamu. Gimana kesannya sebagai anak bupati? Hebat ya, disini kamu murid bukan anak bupati," tuturnya menirukan nada guru.

Karena itu Suwirta akan segera menyelesaikan masalah ini. "Data beberapa guru dan siswa yang mem-bully anak saya, sudah saya pegang. Saya hanya merasa kecewa kenapa anak saya yang jadi korban," ungkap Suwirta.

Bupati menyayangkan kenapa guru bisa melakukan bully kepada siswa. "Saya malah bertanya-tanya mengapa para guru tidak mau dipindahkan, ada apa dibalik itu?" tanya Suwirta, serambi meyakinkan bila itu bukan anaknya tetap akan perjuangkan untuk mental pendidikan guru pengajar.

Sementara itu Kadis Pendidikan dan Olahraga (Kadisdikpora), Nyoman Mudirta akan mengambil langkah tegas. "Harusnya para guru buka mata. Mereka adalah guru teladan untuk dapat tugas berat memajukan kecerdasan anak didik di Nusa Penida Klungkung. Mereka itu pilihan," kata Mudirta, meyakinkan bahwa guru yang mencemooh jelas sangat pantas tidak dipilih lantaran mentalnya tidak bagus dalam mengajar.

"Yang dimutasi adalah pilihan dan teladan," tegasnya.


Sumber: http://www.merdeka.com/peristiwa/tak-mau-dimutasi-guru-ramai-ramai-bully-anak-bupati-klungkung.html

Bupati Klungkung Sedih Anaknya di-Bully para Guru

Guru Bully Murid

Bupati_Klungkung_Sedih_Anaknya_di_Bully_para_Guru
Nampaknya dunia pendidikan di Bali semakin aneh saja. Setelah ada kasus siswa SD harus belajar lesehan karena para guru sedang mengujicobakan kurikulum. Kini ada siswa SMA di-bully karena kebijakan orangtuanya dianggap merugikan para guru.

Adalah Putu Maetri Megantari siswa kelas 3 di SMAN Semarapura, Klungkung harus dilarikan ke rumah sakit, karena shock berat setelah di-bully tidak saja oleh kawan-kawannya, tapi juga oleh para gurunya sendiri. Ini terjadi karena ayah Maetri adalah Bupati Klungkung saat ini, Nyoman Suwirta yang mengeluarkan kebijakan memutasi 28 guru di sekolah tersebut ke sejumlah sekolah lainnya di Klungkung.

Sebagaimana diketahui, ratusan guru teladan dimutasi ke pulau terpencil di Nusa Penida yang juga diketahui sebagai daerah asal sang Bupati Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali. Hal ini memicu kontroversi di daerah tersebut, dimana mengakibatkan sejumlah guru melakukan protes terhadap keputusan bupati Klungkung tersebut.

Mutasi Guru di Klungkung

Saat dihubungi www.suluhbali.co lewat telefon Kamis (2/10/2014), Bupati Suwirta tidak bisa menyembunyikan kesedihannya, mengapa anaknya yang jadi korban. “Waktu saya dilantik dulu, saya sudah pernah mengatakan, guru yang sudah lama mengajar di satu sekolah akan kita rolling untuk penyegaran.” tegasnya.

Bupati bumi serombotan ini juga menambahkan kalau di SMAN 1 Semarapura sudah banyak guru yang lama mengajar disana. Sampai beberapa kali ganti Kepala Sekolah masih ada yang tetap mengajar di sekolah favorit tersebut.

Waktu ini sudah pernah kepala sekolahnya mengusulkan kepada saya kalau guru yang lama mengajar tidak dipindahkan, SMAN 1 tidak akan bisa berkembang.” ujar Suwirta.

Bupati Suwirta juga mengatakan kalau kemungkinan para guru tidak terima di mutasi. Jadi Suwirta merasa anaknya yang menjadi korban di bully, akibat mutasi tersebut.

Setelah ditelusuri ternyata ada beberapa guru yang sempat melontarkan kalimat ke anaknya Bupati Suwirta ini. Salah satu kalimatnya, “Ini gara-gara kamu. Gimana kesannya sebagai anak bupati?”.

Karena itu Suwirta akan segera menyelesaikan masalah ini, “Data beberapa guru dan siswa yang mem-bully anak saya, sudah saya pegang. Saya hanya merasa kecewa kenapa anak saya yang jadi korban.” ungkap Suwirta.

Bupati menyayangkan kenapa guru bisa melakukan bully kepada siswa. “Saya malah bertanya-tanya mengapa para guru tidak mau dipindahkan, ada apa dibalik itu?” tanya Suwirta.

Suwirta berharap dengan adanya masalah seperti ini anaknya bisa tenang kembali dan tidak mengalami shock yang berkepanjangan.

Kabag Humas dan beberapa instansi terkait sudah dikonfirmasi untuk bisa menyelesaikan permasalahan ini.

sumber: http://suluhbali.co

Tuesday, October 7, 2014

Kumpulan Artikel Bali Post terkait Mutasi Guru di Kabupaten Klungkung

Mutasi Guru di Klungkung Dituding Asal-asalan

Tanggal: 30 September 2014 Jam:9:56 pm • Bali, Headline, Klungkung

Para guru di Klungkung usai menerima SK mutasi, Selasa (30/9) (BP/Gie) - Dokumentasi: Bali Post
SEMARAPURA, BALI POST.com- Mutasi 349 guru di Klungkung, Selasa (30/09/2014), menuai protes. Mutasi besar-besaran ini dituding asal-asalan. Pasalnya, mutasi tersebut tidak sesuai dengan pertimbangan kompetensi guru maupun kebutuhan sekolah.

Salah satu guru yang terkena mutasi, Gede Putu Surya Wirawan mengaku heran dengan mutasi ini. Dia mengaku sebagai guru pariwisata, justru dipindahkan ke SMAN Satu Atap Tanglad di Nusa Gede. Padahal, disana tidak ada pembelajaran bidang pariwisata. ”Mau ngajar apa saya disana,” keluhnya. Kalau dipindah ke SMK, menurutnya pertimbangannya mungkin masih rasional. Tetapi kalau ke sekolah umum, pertimbangan keputusan mutasi ini patur dipertanyakan.

Wakil Bendahara Dewan Pendidikan Klungkung ini menolak keras keputusan mutasi ini. Ia berencana melayangkan protes dan mempertanyakan keputusan mutasi ini ke Disdikpora dan Bupati Klungkung. Kondisi serupa juga dialami mayoritas guru lainnya yang menjadi korban mutasi. Khususnya guru-guru yang dimutasi dari Klungkung daratan ke Nusa Penida. “Saya sangat syok. Saya belum bisa ngomong apa, saya bingung,” keluh guru yang dimutasi dari SMPN 1 Semarapura ke SMPN 2 Nusa Penida. (bagiarta/balipost)


link berita: http://balipost.com/read/headline/2014/09/30/22462/mutasi-guru-di-klungkung-dituding-asal-asalan.html

Dewan Pendidikan Tuding Mutasi Guru Mubazir

Tanggal: 29 September 2014 Jam:8:52 pm • Bali, Headline, Klungkung, Pendidikan

Ketut Sukma Sucita (BP/gik) - Dokumentasi: BaliPost
SEMARAPURA, BALIPOST.com-Mutasi 349 guru di Kabupaten Klungkung, Senin (29/09/2014), dinilai mubazir. Sebab, faktanya saat ini Klungkung masih kekurangan banyak tenaga guru. Mestinya, Pemkab menunda mutasi guru ini dan berupaya lebih dulu memenuhi sisa kekurangan guru di semua jenjang sehingga langkah mutasi berlangsung efektif untuk keberlangsungan pendidikan.

Demikian disampaikan Ketua Dewan Pendidikan Klungkung Ketut Sukma Sucita, saat dihubungi usai penyerahan SK mutasi bagi para guru tersebut. Sukma Sucita menyayangkan, Bupati Suwirta terlalu cepat mengambil kebijakan mutasi. Ia menegaskan, semestinya, Bupati Suwirta tidak terlalu cepat mengambil keputusan tersebut. Sebab, semua hal dalam pemerintah daerah, khususnya bidang pendidikan, memerlukan proses menyesuaikan diri dengan kepemimpinan yang baru. Apalagi, ia mencium mutasi ini sarat berbau titipan atau muatan politis. “Sebaiknya, pemerintah daerah membuat terobosan jangka pendek yang bisa membuat masyarakat, khususnya pendidikan di Klungkung dapat menikmati hasil terobosan itu. Satu-satunya jalan, saya kira bukan hanya mutasi,” katanya.

Sepanjang pemerintahan Bupati Suwirta, sebelumnya tercatat sudah tiga kali diadakan mutasi. Namun, faktanya tidak memberikan perbaikan kinerja yang jelas dan terukur. Langkah mutasi tanpa pertimbangan matang, justru membuat guru ataupun pejabat dan pegawai lainnya selama ini resah. Akibatnya, kinerja pemerintahan menurun. Apalagi harus menyesuaikan diri di tengah tugas baru dan proses kegiatan belajar mengajar ataupun proses pembangunan secara umum yang terus berjalan. “Mutasi di tengah banyak kekurangan guru, saya kira tidak efektif. Apalagi di tengah berlangsungnya kegiatan belajar mengajar,” tegas Sukma yang juga anggota DPRD Klungkung ini.(bagiarta/balipost)


link berita: http://balipost.com/read/headline/2014/09/29/22333/dewan-pendidikan-tuding-mutasi-guru-mubazir.html

Ratusan Guru Teladan di Mutasi ke Pulau Terpencil

Mutasi Guru di Klungkung Tuai Kontroversi

Para Guru di Kabupaten Klungkung saat mendapat pengarahan dari Kejaksaan.
INILAHCOM, Klungkung - Ratusan guru dari tingkat SD-SMK di wilayah kabupaten Klungkung di Bali, hari ini memilih meninggalkan pengajaran di sekolah dan memilih untuk melihat pengumuman nama-nama dari mereka yang masuk daftar mutasi.

Berbagai eskpresi dilukiskan oleh ratusan guru dari yang hanya terdiam lesu hingga ada yang protes ketika namanya masuk daftar mutasi ke pulau terpencil Nusa Penida, Bali.

"Apa yang kurang dari pengabdian saya. Kenapa saya yang terpilih dan mutasi ke pulau terpencil Nusa Penida," ujar salah seorang guru yang enggan namanya disebutkan, Selasa (30/9/2014) di wantilan Kantor Dinas Dikpora, Klungkung.

Terkait hal ini, Kadisdikpora Klungkung, Nyoman Mudirta mengaku kebijakan ini diambil atas perintah Bupati Klungkung. Hal itu dilakukan untuk meneruskan pemerataan pendidikan yang dicanangkan pemerintah Provinsi Bali.

"Kita harus sadar selama ini mutu pendidikan di pulau Nusa Penida sangat jauh terbelakang. Ini yang harus kita tingkatkan," terang Mudirta.

Mudirta membantah, mutasi tersebut dilakukan lantaran Bupati Klungkung sekarang berasal dari Nusa Penida. Menurutnya, program ini sudah dilakukan setiap tahun, namun saat ini lebih ditingkatkan.

"Untuk tahun ini memang lebih besar mutasi yang ke Nusa Penida. Bagi guru yang dimutasi agar tidak berkecil hati. Justru mereka yang terpilih adalah yang masuk daftar guru teladan," tandasnya.

Sementara itu, dari ratusan guru yang di pindahkan, jumlah guru secara keseluruhan yang ada di Kabupaten Klungkung mencapai 2.991 orang. [gus]

sumber: http://nasional.inilah.com/read/detail/2140501/ratusan-guru-teladan-di-mutasi-ke-pulau-terpencil#.VDSd6SXCfNE

Mantan Bupati Klungkung Sebar Aset ke Teman dan Keluarga

Klungkung

Eks Bupati Klungkung Wayan Candra saat ditahan Kejaksaan
Bali, Seruu.Com - Tersangka dugaan kasus korupsi dan pencucian uang Wayan Candra, mantan Bupati Klungkung cukup piawai menyembunyikan harta kekayaanya dengan mengatasnamakan sejumlah teman dan anggota keluarga lainnya.

"Aset Candra berupa tanah dan lainnya banyak tidak atas namanya sendiri, namun menyamarkan hartanya melibatkan kroni-kori serta keluarganya," kata Kasi Intel Kejaksaan Negeri Klungkung Suhadi, Sabtu (27/09/2014).

Ia mengatakan hal ini setelah memeriksa beberapa saksi dan ternyata dari keterangan para saksi tersebut Candra berupaya menyembunyikan asetnya dengan mengatasnamakan orang lain.

Hal ini menurut Suhadi bisa dilihat dari cara Candra menyembunyikan asetnya. Di mana rumahnya di Jalan By Pas IB Mantra, tepatnya di Gunaksa atau Puri Cempaka ternyata atas nama sang kakak.

"Kami sudah telusuri ternyata ada beberapa aset Candra yang disamarkan atas nama orang lain," ujarnya.

Selaian itu juga terungkap dari saksi Gagik atau Made Widiarta, mantan sopir Bupati Candra ini diduga tahu banyak soal aset Candra.

Bahkan Suhadi mendapat kuitansi atas nama Widiarta senilai Rp 15 juta untuk pembelian sebidang tanah di Desa Tangkas kawasan Galian C.

Hanya saja diakui Suhadi kalau Gagik sempat berbelit dalam kesaksianya. Malah Gagik sempat mengatakan kalau Candra yang pinjam uang kepadanya.

Ini sekaligus juga pengakuan kalau lahan tersebut punya Candra. Terungkap juga kalau Candra pinjam uang kepada sopirnya tersebut sebesar Rp 150 juta. Pinjaman tersebut sebanyak dua kali Rp 50 juta dan yang kedua Rp 100 juta.

Namun Gagik malah meminjam uang di sebuah LPD di Klungkung. Dan uang pinjaman itu dipinjamkan ke Candra. Yang lebih unik lagi pinjaman atas nama Gagik tersebut ternyata sebagai jaminan adalah BPKB Toyota Camry milik Candra.

Dimana mobil tersebut juga bekas mobil dinas Candra saat menjadi Bupati yang kemudian dilelangnya.

Selaian Gagik, Candra juga berupaya menyembunyikan aset lainya ke mantan Camat Dawan, Wayan Sujana. Ini juga ditemukan kuitansi pembelian tanah atas nama Wayan Sujana senilai Rp 15 juta.

Kuitansi tersebut adalah sebagai uang muka pembelian sebidang tanah yang diduga milik Candra.

"Dari caranya dia melibatkan orang lain, keluarga dan kroninya semakin jelas kalau Candra berupaya menyamarkan aset asetnya," ujar Suhadi.

Untuk itu Kejaksaan semakin semangat untuk melakukan penyitaan terhadap aset-aset milik Candra, sekalipun atas nama orang lain jika mencurigakan tetap akan dilakukan penyitaan.

Sementara itu pemeriksaan Candra akan dilakukan kembali Minggu depan. Pemeriksaa terhadap mantan Bupati Klungkung ini masih seputar aset serta hartanya.

Candra sendiri saat diperiksa beberapa waktu lalu sempat mengatakan kalau pengasilanya tersebut selain bersumber dari gaji sebagai Bupati, juga dari menjual sapi dan hasil kebun.

Candra juga mengaku masih mendapat fee dari kantor bantuan hukum atau pengacaranya. Hal ini dinilai aneh. Suhadi sendiri mengaku heran. "Apakah Candra sempat memiliki perusahan peternakan?," bebernya heran.

Kalau pun punya peternakan sekelas Tapos kemungkinan bisa menghasilkan uang sebesar itu. Sementara fee sebagai pengacara juga mengherankan kejaksaan. Karena Candra setelah menjadi Bupati tidak aktif sebagai pengacara. "Apa ya masih dapat fee," ujarnya heran.

Akibat kejanggalan tersebut Suhadi mengaku akan mengejar lagi soal pengakuan tersebut.

[Ant]

Eks Bupati Klungkung Tersangka Korupsi Dermaga Gunakasa

Mantan Bupati Klungkung I Wayan Candra

Sebagaimana ramai diberitakan oleh media massa sebelumnya, mantan Bupati Klungkung, Wayan Candra ditetapkan oleh Kejaksaan Negeri Klungkung sebagai tersangka dalam dugaan korupsi pengadaan lahan Dermaga Gunaksa senilai Rp17 miliar.

Penetapan status tersangka kepada mantan Ketua DPC PDIP Klungkung itu, setalah tim jaksa menemukan bukti permulaan yang kuat atas keterlibatan Candra dalam kasus korupsi tersebut.

"Ya Sudah tersangka, dengan sangkaan korupsi dan tindak pidana pencucian uang dalam kasus pengadaan lahan Dermaga Gunaksa," ungkap Kepala Kejaksaan Negeri Klungkung, Totok Bambang Sapto Dwijo dalam keterangan resminya kepada wartawan di Klungkung, Kamis (17/7/2014).

Candra resmi tersangka, setelah sebelumnya diperiksa intensif bersama 15 orang tersangka lainnya.

Sebelumnya, Candra hadir memenuhi panggilan Kajari Klungkung untuk diperiksa sebagai saksi.

Didampingi 10 pengacara, Candra menjalani pemeriksaan sejak jam 10.00 hingga 16.30 Wita.

Kendati sudah ditetapkan sebagai tersangka, namun Candra belum ditahan. "Tapi nanti pasti akan kami tahan," timpal Totok.

Dengan ditetapkannya Candra sebagai tersangka, maka kini sudah 16 orang sebagai tersangka dalam dugaan korupsi pengadaan lahan Dermaga Gunaksa.

Sebanyak 9 di antaranya merupakan pejabat di tim sembilan yang diketuai Sekretaris Daerah (Sekda) Klungkung Ketut Janapria.

"Sisanya para makelar tanah dan penjual tanah negara, yang sebelumnya menguasai lahan di areal itu," ungkap Totok.

Diketahui, pengadaan tanah untuk akses jalan menuju dermaga dan areal lahan Dermaga Gunaksa seluas seluas 12 hektar lebih dengan menelan anggaran hingga Rp17 miliar lebih.

"Penetapan 16 tersangka, terkait berbagai bentuk penyimpangan seperti keputusan penetapan harga tanah, pengadaannya yang dinilai tidak sesuai prosedur yang diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 36 tahun 2005," tutupnya.

Referensi

  1. www.seruu.com/kota/bali/artikel/mantan-bupati-klungkung-sebar-aset-ke-teman-dan-keluarga
  2. http://daerah.sindonews.com
  3. http://infokorupsi.com/id/korupsi.php?ac=11731&l=eks-bupati-klungkung-tersangka-korupsi-dermaga-gunakasa