Kapolres Klungkung
AKBP Dra Ni Wayan Sri Yudayatni Wirawati, SIK, adalah Kepala Kepolisian Resort (Polres) Klungkung yang menjabat sejak tanggal 8 Agustus 2012 hingga kini menggantikan Kapolres yang sebelumnya AKBP Tri Wahyudi.Posisi dan jabatan yang strategis dalam suatu instansi tak lantas membuat sosok Ni Wayan Sri Yudayatni Wirawati hanya sekadar mengerjakan tugas belaka. Menjalani keseharian sebagai Kapolres Klungkung, perempuan kelahiran Denpasar, 21 Mei ini tetap fokus dalam menjaga keamanan Kabupaten Klungkung. Selain itu, di sela kesibukannya, istri dari Ir. Acep Mantap Simanjuntak ini masih menyempatkan diri untuk berkebun.
Menurut Yudayatni, hobinya adalah bercocok tanam. Sehingga untuk mengisi waktu luang di luar jam kerja, disebutkan Yudayatni, dibukalah perkebunan untuk budidaya pepaya organik. Bertempat di Jl. By Pass Kusamba, Klungkung, lahan pertanian untuk tanaman padi diubahnya menjadi demplot budidaya pepaya organik varietas California. Tak hanya pohon pepaya, lahan tersebut juga diisinya dengan tanaman bunga gumitir. Salah satu jenis bunga yang sering digunakan umat Hindu untuk melengkapi sarana sembahyang, yaitu canang sari.
Target dan sasaran pembuatan demplot budiaya pepaya organik pada tahap awal, diungkapkan ibu dari Cendekia Yehuda Simanjuntak dan Tia Marshelina Simanjuntak, ini adalah untuk internal Polri (Kasat Binmas, Para Kanit Binmas dan Bhabinkamtibmas Polsek Jajaran) juga eksternal Polri (anak-anak sekolah dan Pramuka Saka Bhayangkara). Yudayatni juga mengungkapkan bahwa tujuan pembuatan demplot yang terletak di Desa Gelgel Klungkung ini adalah untuk mengisi salah satu program pembinaan kepada masyarakat. “Karena salah satu mata pencarian masyarakat adalah pertanian. Sasaran pembinaan adalah anak-anak sekolah mulai dari TK, SD, SMP dan SMA termasuk Pramuka. Jadi, kami gunakan pertanian sebagai materi dalam rangka Harkamtibmas,” bebernya.
Tak kurang dari 800 pohon pepaya ditanam Yudayatni sejak 17 Agustus 2013 silam. Ide tersebut ditegaskan Yudayatni murni dari dirinya pribadi. “Lalu untuk tindak lanjutnya saya minta dibantu oleh Bapak Sutarno dan beberapa tenaga untuk membantu dalam pengolahan tanah,” lanjut Yudayatni. Bahkan ia mengaku terjun langsung untuk menanam, melakukan penanaman, sesekali membantu dalam pengolahan tanah, sampai dengan memanen bunga gumitir. Tak jarang Yudayatni juga langsung mengirim bunga ecara langsung khusunya yang ke Kuta dan Ubud. “Meskipun ide ini untuk mengisi waktu tapi dalam perjalanan banyak mendapatkan masukan dari masyarakat bahkan banyak yang berkunjung ke kebun, termasuk kunjungan Bapak Gubernur,” ujarnya terharu.
Memilih tempat di By Pass Klungkung, menurut Yudayatni, karena mudah dijangkau. Selain itu kontur tanahnya bagus untuk pertanian, aliran air subak yang sangat mendukung untuk kegiatan pertanian serta jaraknya dekat dengan pusat kota sehingga memungkinkan untuk ditinjau oleh siapapun yang ingin berkunjung. “Dan yang utama adalah dekat dengan jalan utama. Supaya memudahkan dalam sosialisasi, sehingga mudah untuk dicari dan dilihat karena menarik,” ungkapnya bangga.
Dalam mengelola perkebunan ini, Yudayatni mengaku mendapat dukungan penuh dari kelarganya. Suami dan kedua buah hatinya sangat mendukung. “Suami saya orang Teknik Sipil, tetapi dalam mengisi waktu di usia pensiun juga menyenangi pertanian dan perkebunan. Bentuk dukungan dari suami yaitu bentuk dukungan moral dan materiil,” lanjutnya. Kalau anak-anak, khusunya si bungsu menurut Yudayatni jiwanya menurun darinya, hobinya bercocok tanam. “Dari kecil senang tanam bibit, hanya saja, sekadar mengikuti petunjuk-petunjuk gurunya dari sekolah yang berhubungan dengan pelajaran biologi,” tambahnya.
Bagi Yudayatni, dukungan dari masyarakat sangat baik, saling isi mengisi, tukar pikiran sekaligus menyerap informasi terkait dengan pertanian. Hingga beberapa waktu belakangan ini diungkapkan Yudayatni, ada beberapa pihak yang sudah berkunjung. Seperti dari kelompok pertanian, PPL dan KPL Kantor Dinas Tanaman dan Pangan Kabupaten Klungkung, Kadis Pertanian Provinsi Bali beserta Staf. Dari kelompok sekolah diantaranya adalah anak – anak Pramuka Saka Bhayangkara juga dari TK Bhayangkari Cabang Klungkung. Dari kelompok Pemerintahan / Pejabat adalah Bapak Gubernur Bali, Made Mangku Pastika serta Bapak Djainaldi dari Jakarta. Juga dari kelompok masyarakat lain yang tak terorganisir.
0 comments:
Post a Comment